Halaman

Paket Latihan CPNS

Senin, 24 September 2012

Kacamata Pikiran

Ya, itulah dunia, itulah segala yang di bumi ini, di alam semesta ini, segala sesuatu yang namanya makhluk, mereka dilihat secara biasa merupakan hal biasa, tetapi setelah menggunakan kacamata pikiran malah jadi rumit dan kompleks. Kenapa? Tentu saja karena kacamata yang dipakai merupakan kacamata terjemah yang bersifat kontradiktif, selalu berkembang, kacamata yang membuat semua benar dan juga semua menjadi relatif, tetapi kacamata ini juga bisa menyesuaikan diri dengan si pemakai, seberapa dalam dia menggunakan kacamata tersebut untuk mengagumi sesuatu hal kecil, sehingga cukup dilihat dari kacamatanya saja kita bisa melihat berbagai jenis orang.

Minggu, 16 September 2012

Hati dan Pikiran

Filsafat bisa didefinisikan apa saja, terserah, yang penting kita bisa menjelaskan kenapa mendefinisikan seperti itu.
Filsafat itu identik dengan bijaksana, kalau ditanyakan apakah filsafat itu bijak, sama saja dengan menanyakan apakah orang itu manusia.
Manusia itu tergoda untuk berlaku sombong, disadari maupun tidak disadari, sombong itu dosa pertama dan dosa yang paling besar, kalau orang mengaku Tuhan jelas dia telah tercampakkan dari hadapan Tuhan, hancur lebur hakikat dirinya, dua kata “aku” dan “Tuhan” itu tidak mungkin sama, tidak mungkin terpikirkan, apalagi terucap, jangankan mengaku Tuhan, ketika berdoa saja masih mengingat tentang diri maka itu adalah kesombongan yang luar biasa, doa yang khusyuk itu tidak lagi mengaku “aku”, karena mengaku itu masih memakai kesadaran dalam diri, masih menggunakan pikiran-pikiran, karena yang namanya berserah diri totalitas itu bahkan tidak terpikirkan lagi, bahkan kita tidak akan ingat dan tidak akan tersampaikan kepada orang lain, tidak mungkin lagi bercampur dengan urusan dunia.

Senin, 10 September 2012

Filsafat: Sebuah Pendahuluan


Filsafat mengandung arti pola pikir, yaitu sebuah cara yang dilakukan seseorang untuk menterjemahkan sesuatu berdasarkan pemikirannya agar terbentuk sesuatu lain yang lebih mudah dimengerti.
Objek serta acuan filsafat mencakup segala yang ada dan yang mungkin ada.
Metode filsafat yang digunakan adalah terjemah dan menterjemahkan, sedangkan alatnya adalah bahasa analogi, yaitu hal yang lebih kompleks dari sekedar kiasan.
Berfilsafat tidak perlu harus membahas tentang yang besar, tetapi bisa dimulai dengan hal kecil dan sepele, karena dari hal kecil itulah filsafat dimulai.